Reckless Traveler

Reckless Traveler

Wednesday, January 11, 2012

Story : Lost in Gyeojin, South Korea

Gak bisa tidur nunggu flight pulang mending nulis salah satu pengalaman unik saya saja di Korea Selatan. Pengalaman ini benar-benar mengajarkan saya hal yang sangat penting jika ingin selamat jika tersesat di Korea Selatan. pesan nya "Bertanyalah kepada anak SD atau SMP kalau tersesat di kota kecil Korea Selatan, jangan ke orang tua atau pun anak SMA keatas."
Jadi kisahnya pada hari ke-5 saya di Korea Selatan saya memulai road trip dari Seoul menyusuri east coast Korea Selatan. Kota pertama yang saya tuju adalah Sokcho. Tujuan ke Sokcho tentu saja untuk melihat gunung yang sangat terkenal yaitu Seoraksan. Cerita Seoraksan nanti saja ya.. Langsung lanjut ke inti utama. Jadi sebelum saya mendaki Seoraksan di hari ke-6 saya akan tinggal di Gyeojin terlebih dahulu. Untuk sekedar informasi Gyeojin adalah kota terdekat DMZ, yang letaknya ada di utara Goseong. Bahkan saya bs ke DMZ hanya dengan naik motor 10mnt. Sayangnya ini winter dan saya sampai sudah sore tidak saya lakukan. Memang pergi ke DMZ saya skip dalam trip kali ini karena biaya tournya sangat MAHAL!! Selama perjalanan dari Sokcho saya melewati kota Goseong tentunya dan melihat banyak army. Bahkan ada bebrapa bom yang ditempatkan dipinggir jalan yang bertujuan untuk meledakkan tentara Korea Utara jika terjadi peperangan.
Oh ya, sebelumnya saya naik bus dari Sokcho dan si sopir sudah saya jelaskan dengan berbagai macam cara untuk menurunkan saya di Gyeojin. Setelah sampai di Gyeojin, semua penumpang sudah turun dan si Sopir bus tidak memberi tahu bahwa harus turun di pemberhentian bus yang semua penumpang sudah turun. Alhasil si supir menurunkan saya di tengah jalan.
Saya diturunkan di tengah jalan, di tempat yang tidak saya ketahui secara pasti, di kota kecil dekat DMZ, dan kota tersebut lumayan sepi. Pengalaman yang sangat mendebarkan. Alhasil saya langsung menghubungi host saya dan host saya berusaha menunjukkan arah, namun tidak berhasil. Saya jalan kesana kemari dan bertanya  "where is Gyeojin middle school?" kepada orang sekitar dannnn sayangnya tidak ada satupun yang bisa berbahasa inggris malahan hanya geleng-geleng kepala dannn saya tidak bisa berbahasa Korea SAMA SEKALI... Masih berusaha untuk menemukan apartemen host saya, saya masuk ke jalan kecil yang berasal dari jalan utama kota kecil tersebut. Perlu diketahui saat itu saya sedang membawa 1 Backpack besar dan tas selempang saya. Benar-benar menunjukkan bahwa saya turis.
Tak lama saya melihat ada anak kecil cewe lewat dan saya berlari menghampiri karena sudah agak putus asa untuk bertanya kepada orang2 dewasa dan saya bertanya "can you speak english?" Luar biasanya dia bisa berbicara bahasa inggris dan lumayan bagus. Kemudian dia menggambarkan saya peta kecil sambil bilang "from here, stright, bla bla bla" makai bahasa inggris. Gambar petanya ada di samping dan saya jujur saja gk ngerti petanya..
Kemudian setelah mendapat sedikit pencerahan saya semakin masuk menjauhi jalan utama dari kota Gyeojin itu. Setelah muter-muter dan lewat pasar muter ketemu pasar yang sama lagi saya melihat seorang anak SMP sedang jalan pulang. alhasil saya berlari lagi dan menanyakan "where is Gyeojin middle school?" dengan inggris yang sangat buruk dia menjawab dan bahkan dia mengantar saya sampai ke depan sekolah yang sekaligus berdekatan dengan tempat saya tinggal malam hari ke-5 itu. Saya diselamatkan oleh anak laki-laki kecil di kota kecil dan itu menjadi pengalaman yang akan selalu saya ingat. Sebenarnya dari saya turun bus itu sudah sangat dekat dengan tempat yang ingin saya tuju dan saya memang diturunkan di Gyeojin. Namun ya namanya gak tau jalan jadinya nyasar.
Ini baru salah satu pengalaman seru saya di Korea Selatan. Masih ada banyak pengalaman unik dan seru yang lainnya. Akan saya post berikutnya. Ngomong-ngomong selama 3minggu di Korea Selatan saya kangen juga tinggal si negara yang tidak ada musim dinginnya.. haha...

2 comments:

  1. hihihihi kok dapat host banyak, emang ampe pelosok banyak ya anak CSnya, atau itu karena dekat DMZ aja yang kebetulan turis pernah kesitu.

    ReplyDelete