Reckless Traveler

Reckless Traveler

Monday, July 23, 2012

Perjalanan ke Bromo

Setelah sekian lama saya gk nulis blog kali ini saya mau share soal perjalanan ke Bromo pada tanggal 5Juli-9Juli2012. Perjalanan nya akan lebih detail ke Bromonya..
Penampakan Bus Probolinggo
Perjalanan ini dimulai dari Bandung dengan menggunakan kereta Malabar jurusan Bandung-Malang seharga 176ribu. Perjalanan ke Malang ini cukup melelahkan karena memakan waktu kira-kira sampai 15jam. Setelah itu kami langsung makan siang di stasiun. Dari stasiun Kota Baru dilanjutkan dengan naik angkot berkode AMG di depan stasiun seharga 3ribu rupiah saja untuk menuju Terminal Ardjosari. Di terminal Ardjosari ini kita bisa naik bus jurusan Probolinggo- Banyuwangi untuk sampai ke titik Colt yang akan menuju ke Bromo berkumpul. Perjalanan dari Malang ke Probolinggo kira-kira menghabiskan waktu sekitar 3jam. Ongkos Bus jurusan ke Probolinggo ini adalah 18rb. Setelah sampai di Terminal Probolinggo kita tinggal keluar Terminal Bus belok kiri kemudian terlihat lah kumpulan mobil Colt yang akan mengantar kita menuju ke Bromo. Biasanya Angkot ini menunggu sampai muatan penuh dulu baru jalan. Jadi lamanya menunggu tergantung sama keberuntungan saja.
Perjalanan menggunakan Colt ini sampai Cemoro Lawang yaitu sekitar 3KM dari gunung Bromo adalah sekitar 1-1,5jam saja. Harga Colt dari Terminal Probolinggo - Cemoro Lawang 25rb. Dalam perjalanan pemandangan pegunungannya sangat indah. Lembah-lembah hijau berderet bikin kagum. Sesampainya di Cemoro Lawang kami langsung ke penginapan yang bernama Wisma Yog. Kami mendapat harga yang agak bersahabat dikala high season liburan anak-anak sekolah yaitu sekitar 150rb untuk 3 orang. yang artinya 1orang hanya membayar penginapan 50rb. Kami sampai di Penginapan sekitar jam 2an, beres2 langsung keluyuran ke luar penginapan alias lihat2 pemandangan Bromo.
Rute Jalan Kaki 2jam PP
Dari Cemoro Lawang sendiri kita bisa berjalan kaki menyusuri Padang Pasir Bromo sampai ke Gunung Bromo sekitar 1jam, jadi bolak balik 2jam dan itu yang kami lakukan di sore hari. jadi kami sempat melihat pemandangan dimana gunung Bromo tidak dipenuhi debu-debu dari Hardtop yang berjalan, dan tidak dipenuhi banyak orang. Pemandangan Bromo di sore hari sendiri juga sangat indah, kami berkesempatan menaiki kuda dengan harga 100rb untuk 3 kuda dengan jarak lumayan jauh. Setengah jalan menuju Pura dari Penginapan.
Betapa ramainya di pagi hari
Setelah lelah berjalan kaki kami kembali ke penginapan bersih-bersih dan makan. Makanan di sekitar Taman Wisata Bromo sendiri termasuk mahal. Maklum daerah ini sudah menjadi tempat wisata yang dikenal oleh orang-orang diseluruh dunia. Makanan yang bisa di makan di daerah Cemoro Lawang cukup banyak, jadi tidak perlu takut kekurangan makanan saat berada di Bromo. Bahkan pada saat kami jalan kaki saja ada tukang baso yang menggunakan motor di sebelah Pura Gunung Bromo itu.
Keesokan harinya adalah hal yang tidak mungkin dilewatkan pada saat mengunjungi Gunung Bromo yaitu melihat Sunrise. Perjalanan dimulai jam 3.30 pagi dengan menggunakan motor. Ojek motor ini harganya 150rb seorang dengan rute Pananjakan-Padang pasir-Gunung Bromo-Savanah. Waktunya bebas karena selama kita sedang menikmati masing-masing tempat itu tukang ojek akan setia menunggu. Explore Bromo sampai kira-kira jam 11.30 siang. Selesai explore Bromo kami langsung mandi dan beres-beres karena akan mengejar trip ke Sempu yang nantinya juga gagal. Balik turun ke Terminal Probolinggo menggunakan Colt seharga 25ribu lagi, kemudian pada saat pulang kami menggunakan Bus patas jurusan ke Malang dari terminal Probolinggo seharga 23ribu. Setelah itu kami menghabiskan hari 2 hari di Malang dengan beristirahat.

Detail pengeluaran tidak termasuk jalan2 di Malang..
Bandung-Malang (Kereta Malabar) = 175.000
Malang-Terminal Ardjosari(Angkot AMG) = 3.000
Terminal Ardjosari-Terminal Probolinggo(bus) = 18.000
Terminal Probolinggo-Cemoro Lawang(Colt) = 25.000
Penginapan 2hari 1malam = 150.000:3 = 50.000
Ojek motor explore Bromo = 150.000
Makan = 50.000
Cemoro Lawang - Terminal Probolinggo(Colt) = 25.000
Terminal Probolinggo - Terminal Ardjosari(patas) = 23.000
Malang - Bandung(Kereta Malabar) = 185.000

Jumlah pengeluaran : 694.000
yang bikin mahal kereta Bandung Malangnya ... T_T..


Monday, January 30, 2012

Year 2012 The Best New Year Party Ever..

Okay cerita saya di Korea Selatan agak meloncat sedikit ke acara tahun baru yang saya alami di sana. Yaitu pada saat hari kedua saya di Busan. Tujuan saya ke Busan memang mengejar tahun baru dikarenakan kebiasaan dari penduduk di sana untuk mengamati Sunrise di awal tahun dan saya ingin merasakannya juga. Selain itu rencana awalnya saya ingin menghabiskan waktu dengan teman SMA saya yang kuliah di sana untuk menghabiskan waktu di tahun baru. Namun ternyata teman saya sudah memiliki rencana lain dengan temannya. Alhasil saya ikut ke room party teman host saya.
Pada awalnya saya diberi tahu bahwa saya harus membayar untuk mengikuti party ini. Karena room party ini menyewa Suite Room di Novotel, Heundae Beach. Bisa dibayangkan hotel tersebut disebelah Heundae Beach persis. tinggal jalan 1 menit udah ada di pinggir pantai Heundae. Setelah saya kesana bermodalkan jeans dan baju kaos bergambar barong + tulisan Bali saya meluhat banyak bule berkumpul, mungkin sekitar 20-30 orang di ruangan tersebut dan mengobrol. Kebanyakan mengira saya orang Korea Selatan dan tentunya saya langsung bilang saya dari Indonesia. Ternyata mereka sangat exited dengan Indonesia. Bahkan ada yang pernah datang ke Bali dan Kerja di Indonesia 1tahun sebagai guru EF. Lucunya bule yang pernah mengajar di Indonesia ini punya kartu Paspor BCA dan bisa sedikit bahasa Indonesia. Sangat seru mengobrol dengan bule tersebut dan kami tertawa-tawa.
Setelah itu penyelenggara party mulai menagih2 uang dan pada saat saya ingin membayar saya dibilang Special guest. WOW! Namun saya tetap mau membayar tapi tetap ditolak. Alasannya karena saya masih student. Benar-benar murah hati.
Oke, Setelah ngobrol2 saya diajak lah untuk dinner ke Restoran Irish dan saya memesan Red Rock Beer (bir merek Amerika yang enaknya bukan main ) dan fish and chips yang super banyak. Harganya juga lumayan sekitar 12000won untuk birnya sekitar 6000won. Sehabis makan saya diajak main dart sambil minum beer dan itu seru sekali. Saat saya balik semua makanan saya ternyata sudah di bayarin lagi!!! Benar-benar tidak enak hati namun agak bersyukur juga. hehe..
Sehabis makan kami jalan2 sebentar ke pinggir pantai dan melihat-lihat pemandangan dari sana. Setelah balik ke Hotel kami smua mengobrol lagi dengan bule-bule kali ini bertemu anggota US AirForce. Selama saya party di sana gelas saya selalu diisi oleh red wine nonstop yang memang sangat  enak dan semua tanpa bayar dan kerennya lagi saat countdown kami smua diberi Champagne yang super enak. Benar-benar tahun baru yang penuh "hedonisme" namun tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Tidak pernah terpikir oleh saya stay di Hotel selama perjalanan saya di Korea ini.
Pagi harinya tentu saja saya melihat sunrise untuk pertama kalinya di Tahun Baru dan keadaan di sana sangat dingin di pagi hari. Walaupun begitu tetap saja ribuan orang tetap menunggu munculnya sunrise..

Sunday, January 22, 2012

So Many Hi-Tech Things in South Korea

Entah sayanya yang norak atau memang Korea Selatan penuh dengan benda-benda berteknologi tinggi, saya sampai tertarik untuk membuat ulasan soal ini. Kemajuan teknologi di Korea Selatan sudah tampak dari beberapa menit setelah saya keluar dari Incheon International Airport. Pada saat saya masuk ke Airport Limousin (bus sebenarnya) saya membayar tiket bus dengan uang kertas 10.000 won dan mendapat kembalian dengan mesin. Ya setiap bus di Korea Selatan memiliki sistem uang kembalian dengan mesin. Si sopir tinggal menekan mau kembalian koinan 500won, 100won, atau 50won, dan tentunya kita bisa membayar bus dengan T money di Seoul ataupun Busan Dynamic di Busan. Bukan hanya ini yang membuat saya kagum. Setelah beberapa saat berjalan saya melihat di langit-langit bus ada benda yang menyerupai mesin wifi. Saat saya cek dengan handphone saya ternyata benar saja. Ada Wifi di dalam bus. Saya langsung agak terkejut karena saking noraknya mungkin, maklum di Indonesia tidak ada yang seperti itu. hehe.. ternyata tidak hanya di bus, di setiap sudut daerah di Seoul, dan di Subway bahkan di keretanya pun ada Wifi. Namun untuk login ke Wifi tersebut tentu kita harus memiliki account. Hal ini cukup memukau saya yang belum pernah jalan-jalan di kota modern (saya pernah skali ke HK tp itu kalah modern sama Korea).
Bahkan, di beberapa tempat perhentian Bus kita bisa tahu jika Bus yang ingin kita tuju sudah akan sampai ke Halte. Jadi di beberapa perhentian bus umum ada layar kecil yang menunjukkan nomor bus yang sudah mendekati lokasi ataupun akan menuju lokasi halte bus tempat kita berada.
Tidak hanya sampai situ, Perjalanan saya di Busan dikagetkan dengan bisanya membayar dengan kartu kredit di taksi. Jujur saja saya baru pertama kali melihat yang seperti itu. Kata teman saya sih di Indonesia sudah bisa membayar pakai kredit card di beberapa taksi. Tapi saya belum pernah lihat. Makanya norak. hehe.
Waktu di Busan saya juga dikejutkan dengan adanya tombol elevator model touchscreen. Jadi tombol elevatornya berupa layar, trus di layarnya ada angka-angka yang tinggal disentuh saja maka akan jalan elevatornya. Bukan tombol angka-angka lagi tapi sudah Touchscreen. Lokasinya ada di Busan tower. Soal tombol touchscreen bahkan di apartemen saja sistem lock apartemennya sudah memakai touchscreen. Sama seperti elevator, biasa sistem lock yang menggunakan kode paling-paling hanya ada tombol berupa angka-angka di bagian kunci pintunya, kalau ini bagian kuncinya hanya berupa layar, lalu jika ingin masuk tinggal mencet tombol unclock, muncul lah itu angka yang slalu ngacak posisinya setiap kita mencet tombol unlock itu. Kemudian masukkan kode, pintu terbuka dan angka-angka di layar hilang. Benar-benar negara yang maju sekali teknologinya menurut saya. Dipikir-pikir saya menulis ini karena saya agak norak sih melihat benda-benda tersebut.. hehe..

Wednesday, January 18, 2012

First Day in Seoul

Setelah menunggu sekian lama untuk trip ini akhirnya berangkatlah juga saya ke Korea Selatan pada tanggal 22December2011 kemarin. Namun sebelum berangkat deg-deg an juga rasanya karena ini pertama kalinya saya ke luar negeri sendirian. Mana pikiran saya soal winter mungkina gak lebay. Namun nekatnya saya tetap membawa pakaian secukupnya dan sebuah sneakers saja untuk bertahan di Korea Selatan. Barang-barang yang saya bawa juga terbilang sangat sedikit. Dan saya juga membawa sebuah laptop untuk tetap mudah berkomunikasi dengan keluarga atau teman-teman di Indonesia.
Setelah melewati perjalanan yang sangat lama yaitu 2jam terbang ke LCCT Kuala Lumpur, dilanjutkan transit selama 5jam di Kuala Lumpur, ditambah lgi 6jam perjalanan ke Incheon Airport, Korea Selatan. Alhasil saya sampai di sana sekitar jam 11 malam. Setelah sampai di sana saya langsung menghubungi Host saya yang tinggal di daerah Cheolsan. Keluar dari bandara rasanya benar-benar seperti di lemari es. Bahkan lebih dingin dari lemari es. Jadi hari ini saya berpindah dari suhu 32'C ke -9'C. Untungnya saya tahan dingin dan tidak ada alergi dingin sama sekali. Namun menderitanya saya masih harus menunggu Airport Limousin yang sebenarnya bentuknya bus untuk sampai ke Cheolsan, mungkin saya menunggu dengan kondisi kedinginan sekitar 30mnt. Setelah itu dilanjutkan perjalanan menuju apartemen host saya selama 1jam.
Malam itu saya langsung diajak makan Korea BBQ yang sangat nikmat dan langsung minum Bir bersama serta diajarkan beberapa tradisi sopan santun yang ada di Korea Selatan. untuk Korea BBQ itu sendiri memiliki harga sekitar 10.000 won dengan porsi yang tidak begitu banyak. Lumayan mahal jika di kurs kan ke IDR. Namun karena saya sudah lapar harga tidak saya pikirkan lagi. Yang penting makan. Setelah makan saya ke apartemen Host saya yang berasal dari New Zealand untuk membeli T Money. T Money sendiri berguna sebagai kartu pra bayar untuk Subway, Bus, Taxi, atau bahkan bisa membayar belanjaan di tempat-tempat tertentu. Setelah itu saya langsung beristirahat mengisi tenaga untuk bertualang esok harinya..

Tuesday, January 17, 2012

Ittenary 3weeks in South Korea

Oke, saya akan menepati janji saya untuk memposting ittenary selama saya berada di Korea Selatan. Sejujurnya saya tidak begitu produktif di Korea Selatan karena musim dingin, namun karena jangka waktu yang sangat lama saya bisa melihat hampir semua tempat yang ada di Korea Selatan itu sendiri, dan ini bukan ittenary yang baik untuk ditiru karena saya menjalani trip ini tanpa perencanaan apapun. Segala tempat tujuan yang saya datangi berdasarkan spontanitas saja..
Secara keseluruhan trip yang saya lakukan adalah Road trip menyusuri East Coast South Korea. yaitu dari Seoul -> Gyeojin -> Sokcho -> Uljin -> Gyeongju -> Busan -> Seoul

Seoul (22December2011-27December2011)
Nami Island, Deoksugung Palace, Myeongdong, Namdaemun Market, City Hall, Suwon, Insadong, Hongdae, Hongik, Somyeon.

Gyeojin (27-28December2011)
Gyeojin dock, Gyeojin Market, Gyeojin Middle School

Sokcho (28December2011)
Rodeo Street, Mount Soeraksan

Uljin (28-29December2011)
Uljin Fish Observatory

Gyeongju (29-31December2011)
Tumuli Park, Seokgram Grotto, Bulguksa Temple, Gyeongju Downtown, Cheomsengdae.

Busan (31December2011-8January2012)
Heundae Beach, Heundae Market, Gwangali Beach, King Crab Street, Boemosa Temple, Jagalchi Fish Market, Bujeon Market, Busan Tower, Busan Aquarium, Spa Land (Sinsegae).

Seoul (8-12January2012)
Namsan Seoul Tower, Yoeinaru Park, Building 63, Gyeongbokgung Palace, National Folk Museum, Namsan Hanok Village.

Mungkin banyak teman-teman melihat ada beberapa tempat yang tidak saya kunjungi karena memang menurut saya itu tidak begitu menarik, sehingga saya lewatkan seperti Mall COEX dan yang lainnya. Tapi ini lah ittenary yang saya lakukan selama di Korea Selatan, menurut saya ittenary ini sangat tidak produktif karena saya sendiri tidak suka mengejar waktu dan lebih mengutamakan menikmati tempat dibanding mengejar secara cepat-cepat dan tidak menikmati lokasi yang ingin kita tuju. untuk lebih mendetail lagi saya akan post berikutnya. Karena akan saya ceritakan perjalanan saya di setiap kota beserta detail budget yang saya keluarkan..:)

Monday, January 16, 2012

Budget 3weeks in South Korea?

Banyak sekali teman-teman saya atau bahkan kawan-kawan di group traveler menanyakan berapa besar biaya yang saya keluarkan selama berada di Korea Selatan pada liburan December 2011 kemarin. Tentu saja yang ditanyakan adalah biaya keseluruhan termasuk dengan biaya pesawat.
Pada intinya cost keseluruhan trip ke Korea saya selama 3minggu itu "hanya" habis sebesar 400dolar dan 270.000won ditambah dengan harga tiket pesawat Rp 3.500.000,00. Itu pun saya hang out hampir setiap hari dengan host saya. Kalau tidak hang out mungkin bisa turun 1juta atau bahkan lebih budgetnya. Karena untuk hang out di Korea tidak lah murah. Bersyukurlah kita tinggal di Indonesia karena untuk hang out sangat murah. mengapa saya bilang di Indonesia hang out sangat murah? Karena harga kopi dan bir di Korea Selatan sangat mahal menurut saya. Mungkin karena saya minum bir Amerika terus jadi sekali minum langsung 10.000won ++.
Selain itu jika saya pergi ke Korea nya January bukan Desember harga tiket bisa ditekan sehingga RP2.000.000,00 bolak balik. Tapi sayang tujuan saya kesana untuk menikmati white Xmas dan New Year sehingga saya memaksakan membeli tiket yang harganya 3,5juta tersebut.
Secara garis besar biaya yang saya keluarkan yaitu 400dolar dan 300.000won tersebut sudah termasuk biaya jalan-jalan ke hampir semua tempat vital untuk turis di Korea Selatan, hang out hampir setiap hari, biaya transportasi di sana termasuk bus dan subway atau bahkan KTX, biaya makan yang mahalnya bukan main, dan biaya pesawat.

Tentu banyak orang yang bertanya-tanya mengapa bisa semurah itu? Jawabannya :
1. Saya tiket pesawat jauh-jauh hari sebelum mengadakan trip karena bisa dapat promo super murah. Untuk maskapai yang saya gunakan adalah Air Asia, untuk waktu pembelian waktu itu Maret 2011 sedangkan saya pergi Desember 2011.
2. Saya tidak ikut tour dan mengarrange rute saya sendiri.
3. Saya tidak membuang sepeserpun untuk membayar tempat tinggal selama di Korea Selatan.
4. Saya menargetkan untuk membuktikan bahwa jalan-jalan di Korea jika dengan perencanaan cukup matang bisa semurah itu, jadi ada niat untuk tidak boros kecuali masalah hang out.. hehe.. Jadi sebagian besar budget saya memang habis untuk ini..T_T..
5. Pergilah dengan cara backpaking karena segalanya akan menjadi lebih mudah. Sebagai contoh : kalau mau kemana-mana hanya bawa backpack masuk bus pun enak, kalau bawa-bawa koper kebanyakan pasti taksi yang dipilih. Sebagai referensi taksi di sana harganya mahal.
6. Saya benar-benar hampir tidak menggunakan taksi, hanya 5kali mungkin menggunakan taksi itu pun karena terpaksa sekali. Sisanya saya menggunakan Subway dan Bus umum.
7. Kebanyakan makan siang saya makan enak (sudah jelas mahal) dan makan malam saya makan murah dengan nasi instant yang dibekukan/didinginkan tinggal dipanaskan.

 Mungkin ini yang bisa saya sharing kan untuk kawan-kawan sekalian, semoga berguna untuk menjadi referensi untuk jalan-jalan ke Korea Selatan secara murah. Untuk detail biaya dan ittenary akan saya post berikutnya.. Jadi sudah terbuktikan jalan-jalan di Korea Selatan tidak semahal yang dibayangkan..:)

Wednesday, January 11, 2012

Story : Lost in Gyeojin, South Korea

Gak bisa tidur nunggu flight pulang mending nulis salah satu pengalaman unik saya saja di Korea Selatan. Pengalaman ini benar-benar mengajarkan saya hal yang sangat penting jika ingin selamat jika tersesat di Korea Selatan. pesan nya "Bertanyalah kepada anak SD atau SMP kalau tersesat di kota kecil Korea Selatan, jangan ke orang tua atau pun anak SMA keatas."
Jadi kisahnya pada hari ke-5 saya di Korea Selatan saya memulai road trip dari Seoul menyusuri east coast Korea Selatan. Kota pertama yang saya tuju adalah Sokcho. Tujuan ke Sokcho tentu saja untuk melihat gunung yang sangat terkenal yaitu Seoraksan. Cerita Seoraksan nanti saja ya.. Langsung lanjut ke inti utama. Jadi sebelum saya mendaki Seoraksan di hari ke-6 saya akan tinggal di Gyeojin terlebih dahulu. Untuk sekedar informasi Gyeojin adalah kota terdekat DMZ, yang letaknya ada di utara Goseong. Bahkan saya bs ke DMZ hanya dengan naik motor 10mnt. Sayangnya ini winter dan saya sampai sudah sore tidak saya lakukan. Memang pergi ke DMZ saya skip dalam trip kali ini karena biaya tournya sangat MAHAL!! Selama perjalanan dari Sokcho saya melewati kota Goseong tentunya dan melihat banyak army. Bahkan ada bebrapa bom yang ditempatkan dipinggir jalan yang bertujuan untuk meledakkan tentara Korea Utara jika terjadi peperangan.
Oh ya, sebelumnya saya naik bus dari Sokcho dan si sopir sudah saya jelaskan dengan berbagai macam cara untuk menurunkan saya di Gyeojin. Setelah sampai di Gyeojin, semua penumpang sudah turun dan si Sopir bus tidak memberi tahu bahwa harus turun di pemberhentian bus yang semua penumpang sudah turun. Alhasil si supir menurunkan saya di tengah jalan.
Saya diturunkan di tengah jalan, di tempat yang tidak saya ketahui secara pasti, di kota kecil dekat DMZ, dan kota tersebut lumayan sepi. Pengalaman yang sangat mendebarkan. Alhasil saya langsung menghubungi host saya dan host saya berusaha menunjukkan arah, namun tidak berhasil. Saya jalan kesana kemari dan bertanya  "where is Gyeojin middle school?" kepada orang sekitar dannnn sayangnya tidak ada satupun yang bisa berbahasa inggris malahan hanya geleng-geleng kepala dannn saya tidak bisa berbahasa Korea SAMA SEKALI... Masih berusaha untuk menemukan apartemen host saya, saya masuk ke jalan kecil yang berasal dari jalan utama kota kecil tersebut. Perlu diketahui saat itu saya sedang membawa 1 Backpack besar dan tas selempang saya. Benar-benar menunjukkan bahwa saya turis.
Tak lama saya melihat ada anak kecil cewe lewat dan saya berlari menghampiri karena sudah agak putus asa untuk bertanya kepada orang2 dewasa dan saya bertanya "can you speak english?" Luar biasanya dia bisa berbicara bahasa inggris dan lumayan bagus. Kemudian dia menggambarkan saya peta kecil sambil bilang "from here, stright, bla bla bla" makai bahasa inggris. Gambar petanya ada di samping dan saya jujur saja gk ngerti petanya..
Kemudian setelah mendapat sedikit pencerahan saya semakin masuk menjauhi jalan utama dari kota Gyeojin itu. Setelah muter-muter dan lewat pasar muter ketemu pasar yang sama lagi saya melihat seorang anak SMP sedang jalan pulang. alhasil saya berlari lagi dan menanyakan "where is Gyeojin middle school?" dengan inggris yang sangat buruk dia menjawab dan bahkan dia mengantar saya sampai ke depan sekolah yang sekaligus berdekatan dengan tempat saya tinggal malam hari ke-5 itu. Saya diselamatkan oleh anak laki-laki kecil di kota kecil dan itu menjadi pengalaman yang akan selalu saya ingat. Sebenarnya dari saya turun bus itu sudah sangat dekat dengan tempat yang ingin saya tuju dan saya memang diturunkan di Gyeojin. Namun ya namanya gak tau jalan jadinya nyasar.
Ini baru salah satu pengalaman seru saya di Korea Selatan. Masih ada banyak pengalaman unik dan seru yang lainnya. Akan saya post berikutnya. Ngomong-ngomong selama 3minggu di Korea Selatan saya kangen juga tinggal si negara yang tidak ada musim dinginnya.. haha...